mencintai takdir walau takdir hadir begitu brutal, kurang lebih begitu artinya.
sebuah refleksi terhadap kehidupan dan cara untuk memaknai hidup itu sendiri. Layaknya tulisan anarki yang sering terlintas, yaitu Hidupi Hidupmu sehidup-hidup nya. Yang tentunya slogan itu juga bisa hanya menjadi omong kosong atau teriakan sementara dari emosi yang kemudian dilemahkan oleh rutinitas yang tak bisa dilawan.
Ada yang mengatakan Kehidupan cuma perkara mampir ngopi dan tertawa. Tapi saya lebih setuju dengan kehidupan adalah tentang bagaimana membuat kesan dan kenangan. Jadi apapun itu, lakukan lah segala sesuatu yang berkesan, tidak peduli berguna atau tidak yang penting berkesan. Karena nanti setelah mati, satu-satunya tempat hidup kita ada pada kesan dan kenangan di dalam kepala setiap orang yang pernah kita ajak berkawan, berhubungan, atau dendam dari mereka yang berlawanan.
kurang lebih mirip dengan quotes pemberian Bapak untuk saya sedari kecil, yang sampai sekarang saya bawa walopun mungkin saya sering salah memaknainya yaitu “berilah tanda pada dunia bahwa kita pernah hidup di atasnya”
yang jelas jangan pernah percaya dengan penyesalan, karena semua adalah pilihan satu arah yang tidak pernah bisa diputar balikan